Bagi kita yang sedang menimbang Homeschooling sebagai proses pembelajaran anak-anak, alangkah baiknya kita merumuskan terlebih dahulu alasan, tujuan dan maksud kita memilih homeschooling.
ALASAN HOMESCHOOLING
Secara alamiah setiap kita membutuhkan alasan untuk setiap tindakan yang kita lakukan. Sebuah penyebab sehingga suatu aksi dilakukan. Misalnya kita akan beristirahat karena merasa kelelahan setelah seharian beraktivitas, kita minum karena kita merasa haus, kita makan karena kita merasakan lapar. Lantas jika kita memilih jalur sekolah non-formal atau yang biasa disebut homeschooling, apa alasannya? mungkin itu yang harus dijawab ketika kita hendak menimbang jalur pendidikan non-formal.
Berdasarkan buku 55 Prinsip & Gagasan Homeschooling tulisan Aar Sumardiono seorang praktisi homeschooling yang menjadi salah satu referensi saya dalam menjalani homeschooling, alasan dan pertimbangan setiap keluarga dalam memilih dan menjalani Homeschooling sangatlah beragam. Beberapa alasan yang muncul antara lain :
- Ingin memberikan pendidikan yang lebih baik
- Ingin memberikan pendidikan agama yang kuat
- Membangun hubungan yang kuat bersama anak
- Anak memiliki kebutuhan khusus yang tidak bisa difasilitasi oleh sekolah konvensional misalnya ADHD, Autis, atau GIfted
- Anak memiliki minat khusus pada bidang tertentu misalnya seni, olahraga, teknologi, dan sebagainya
- Anak mengalami masalah atau trauma saat bersekolah
- Sekolah yang bagus semakin mahal
- Orang tua tidak nyaman dengan lingkungan pergaulan di sekolah
- Orang tua memiliki panggilan untuk mendidik anak sendiri.
Sedangkan alasan saya pribadi memilih homeschooling, diantanya :
- Kondisi kami yang mengharuskan untuk pindah dari satu kota ke kota lainnya mengikuti perpindahan dinas Abinya.
- Saya merasa kurang banyak membersamai anak-anak.
- Saya sebagai seorang pendidik, merasa memiliki panggilan untuk mendidik anak sendiri.
- Ingin membangun keseharian yang produktif bersama anak-anak.
TUJUAN HOMESCHOOLING
Selain memiliki sebuah alasan, kita juga perlu tujuan dari sebuah tindakan, yaitu sesuatu yang menjadi titik akhir dari sebuah aksi. Seperti kita minum pasti tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa haus, begitupun dengan istirahat, kita istirahat supaya kita beraktivitas kembali dengan fit. Lalu pertanyaan selanjutnya yang berhubungan dengan homeschooling, apa tujuan saya menghomeschoolingkan anak-anak?
Tujuan sangat erat kaitannya dengan alasan.
Seperti alasan pertama saya, karena kondisi kami yang mengharuskan pindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain, maka anak-anakpun otomatis harus pindah sekolah.
Bagi anak-anak perpindahan sekolah ini bukanlah hal yang mudah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Warwick Medical School, mereka menyatakan bahwa pindah sekolah bagi anak-anak di bawah usia 8 tahun memiliki dampak secara emosional dan sosial. Menurut salah seorang peneliti, anak-anak akan mengalami kecemasan, nilai mereka yang menurun, dan gagal menemukan teman di sekolah.
Hal inilah yang dialami oleh anak pertama saya, kehilangan orientasi belajar karena terlalu sering pindah-pindah sekolah.
Sehingga tujuan saya menghomeschoolingkan anak-anak adalah untuk menghindari efek psikologis emosional dan sosial dari akibat pindah sekolah, seperti cemas berada di lingkungan baru, cemas tidak mampu beradaptasi, kehilangan orientasi belajar karena harus beradaptasi dengan metode dan cara guru dalam memberikan pelajaran, minder, dan mencegah jadi korban bulliying.
Tujuan selanjutnya yang bermula dari merasa kurang dalam membersamai anak-anak. Semoga dengan memperbanyak aktivitas bersama, bisa memperkuat bonding walaupun pada realitanya, dibutuhkan kesabaran yang tinggi dalam menghadapi empat anak yang masih kecil-kecil , manajemen waktu, serta disiplin dan konsisten.
Tujuan yang ke-3 adalah menggali bakat dan minat anak lebih dalam lagi dengan memilih diri sendiri menjadi coach anak-anak dalam mengoptimalkan bakat dan minatnya.
Bakat dan minat ini perlu diketahui oleh anak-anak sejak dini, sebagai jalan untuk mengetahui jati dirinya sendiri, sehingga kelak setelah beranjak dewasa anak-anak tidak kebingungan lagi mau jadi apa, mau kuliah di jurusan apa.
Tujuan selanjutnya adalah mengoptimalkan waktu masa anak-anak mereka. Karena masa anak-anak inilah waktunya mereka dekat dengan saya. Setelah mereka mencapai usia Baligh, lambat laun secara fisik mereka akan menjauh dari kita, sampai akhirnya memiliki kehidupan sendiri.
Tujuan terakhir dan utama adalah menguatkan pondasi pendidikan karakter melalui pendidikan agama yang dibiasakan dalam aktifitas sehari-hari.
Setelah kita memikirkan alasan dan tujuan memilih jalur non formal dalam pendidikan anak-anak, Saatnya merumuskan Maksud dari Homecshooling kita.
Pengertian maksud adalah harapan dari seseorang melakukan suatu tindakan. Seperti contoh kita minum, maksud atau harapan dari kita minum adalah badan menjadi terasa segar dan tidak kehausan. Kemudian kaitannya dengan Homeschooling, apa maksud kita dalam melakukan Homeschooling?
Kalau saya sendiri mencoba menuliskan maksud dan harapan kami dengan homeschooling ini, antara lain :
- Anak-anak tetap belajar dengan Konsisten untuk mencapai Tujuan/cita-citanya. Anak-anak bisa tetap dekat dengan orang tunya secara lengkap walaupun Ayahnya harus pindah-pindah kota dan tetap bisa belajar dan tidak merasa khawatir harus pindah-pindah sekolah dengan dampak negatif yang menyertainya.
- Melalui bakat dan minatnya, anak-anak mengetahui Potensi dirinya sebagai bekal kehidupannya di dunia nyata.
- Melalui aktivitas bersama, Bonding Terbentuk
- Meminimalisir Pengaruh Negatif Lingkungan
Tulisan ini dibuat dalam rangka mencoba mengaplikasikan dari buku yang saya baca, sebelum memutuskan untuk memulai homeschooling. Juga sebagai reminder jika suatu saat ketika sedang berproses saya merasa down, saya harus ingat bahwa saya punya alasan dan tujuan yang hendak saya capai dari proses homeschooling ini.
Laa Haula Wa La Kuata Illa Billah…
Sawahlunto, 4 Maret 2020