Siapakah orang yang dianggap kuat?
Nabi SAW menyatakan: “Orang kuat tidak memenangkan orang bergulat, tapi yang disebut orang kuat adalah orang-orang yang bisa mengendalikan diri pada saat marah”. (Hadis Bukhari dan Muslim)
Penyebab Marah
Kita bisa jengkel dan marah disebabkan karena tidak siap dengan segala sesuatu yang tidak cocok.
Kita harus benar-benar memiliki target, karena setiap diri kita memiliki ujian. Ada yang diuji dengan posisi dan kedudukan. Misalnya, posisi sebagai anak sulung biasanya berpotensi mendominasi, dan ketika mendominasi dekat sekali dengan marah. Sebagai pemimpin, sebagai ketua, akan lebih mudah marah karena merasa berada di atas dan merasa berkuasa.
Latar Belakang keluarga dan lingkungan. lahir dari keluarga pemarah.
Kedengkian. Orang yang sebel dengan orang lain cenderung pemarah
Pelayanan. Siapapun yang terbiasa dilayani akan mudah marah
Teman-teman pergaulan dan lingkungan.
Jenis-jenis Marah
- Cepat marah, susah reda
- Cepat marah, cepat reda
- Susah marah, sekali marah bisa seumur hidup
- Susah marah, cepat reda
Tips Mengendalikan Marah
- Jujur terhadap diri sendiri.
- Contohnya, oh iya saya itu punya raut muka yang kurah ramah
- Oh ternyata nada-nada kata saya ini kurang lembut
- Ternyata saya suka memilih kata-kata yang membuat orang terluka, terpojok dan terpemalukan, terhina.
- Mengetahui tentang bahaya marah dan mulianya bisa mengendalikan marah.
- Jadikan ini sebagai Program utama karena dalam hadist disebutkan “Laa Taghdob Walakal Jannah” . MEmliki makna semakin kita bisa mengendalikan amarah kita, semakin kita bisa menikmati Syurga, baik itu syuga dunia ataupun syurga di akhirat kelask;
3M : Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal kecil, Mulai saat ini juga.
Apakah Tidak Boleh Marah?
Marah itu manusiawi, karena marah adalah software yang sudah Allah install dalam diri kita.
Rasulullah SAW juga marah, tapi marah dengan niat yang benar, dengan alasan yang benar, dengan cara yang benar sehingga hasilnya adalah benar. Nah kadang kalau kita marahnya dengan niat yang salah, alasan yang salah, dengan cara yang salah sehingga hasilnya juga salah.
Ada satu kisah Rasulullah SAW yang menyentuh setelah perang hunain, bagaimana Rasulullah SAW marah terhadap Sahabat dari kalangan kaum Anshar. Kisah dapat dibaca disini
Untuk mempraktekan amalan ini sungguh tidak mudah tidak seperti mendengar ceramah tentang mengendalikan amarah.
Ini harus kita upayakan bersama, sambil kita tau ilmunya, sambil kita punya target, berlatih setiap hari, ssetiap saat, berlatih supaya diri kita semakin terpelihara sehingga kita bisa merasakn bagaimana bahagia di dunia karena bisa mengendalikan diri.
Apakah Bahaya dari Marah-marah?
Marah kecenderungannya dzolim, memilih kta dzolim, tangannya dzolim, keputusannya dzolim. Jika kita dieprbudak nafsu kita akan menjadi dzolimin, akibatnya muflish. di dunia kita banyak amal, tapi di akhirat kita harus membayar kepada orang-orang yang disakiti, orang terluka hatinya, fisiknya tidak ada yg terlepas dariperhitungan ALlah swt.
Apa yang harus kita lakukan?
Oleh karenanya kita upayakan sekuat tenaga untuk terus berlatih tidak sensitif, toleran terhadap situasi-situasi yang tidak cocok dengan harapan, selama masih sesuai dengan tuntunan agama. Jika sudah mulai jengkel diam, maka diam lebih baik . jika masih marah, sesuai sunnah Rasulullah maka berganti posisi, dari berdiri kemudian duduk atau berbaring. Jika masih membara, maka berwudhu,maka mendinginkan, apalagi bisa sampai sholat.
Wallohu’Alam bishowab