Jurnal Puasa
Menahan diri dari berkeluh kesah, perkataan tidak baik dan sia-sia, ketika menghadapi kondisi tidak sesuai harapan.
Hari pertama
Hari pertama saya sematkan badge Need Improvement. Hari itu hari pertama pesanan melebihi dari stok barang yang ada, dan kondisi penjahit masih kurang, dengan menjalani bisnis ini secara remote sedikit kaget, cemas dan gelisah dengan kondisi yang dihadapi saat itu.
Hari kedua
Satisfactory. Sudah mulai menata hati dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, seiring dengan membuat jurnal tantangan 30 hari.
Hari ketiga,
Di hari ke-3 ini setelah menetapkan indikator penilaian diri, jadi punya program untuk hati-hati dalam berkata dan bersikap.
Untuk mengurangi rasa gelisah di hari itu, seperti yang Aa Gym sampaikan, rasa gelisah adalah alarm dari Allah supaya kembali kepada Allah. Dengan mencoba selalu melakukan self talk bahwa Allahlah sebaik-sebaik penolong, Allah Maha Mengatur segalanya. Jika saat ini seperti keadaanya dan sudah terjadi maka tidak ada yang bisa dikatakan selain Qodarullah Wa Masya Faal.
Selain itu pergi mengajak ke-3 putri cantikku potong rambut…Saya sematkan Very good untuk hari itu.
Hari keempat
Untuk aktivitas bisnis masih sama dengan kemarin, mengontrol produksi mukena dari jauh, contact vendor untuk menanyakan progress jahitan, ambil kain yang sudah dipesan beberapa hari lalu , ngontrol ke bagian pengiriman, melihat laporan rekapan penjualan admin dan menandai pesanan yang sudah terkirim dan yang belum.
Kegiatan dengan anak-anak masih dengan rutinitas membacakan buku sebelum tidur, buku yang dibacakan Kisah-kisah dalam Al-quran.
Hari kelima
Di hari ke-5 yang bertepatan dengan hari ahad, biasanya tidak terlalu banyak aktivitas bisnis yang dilakukan, tapi hari ini dari pagi-pagi harus mengecek jahitan dan kain yang harus segera dipotong. Mengecek orderan di MP dan Sosmed. Namun kali ini perasaaanya sedikit berbeda dengan 4 hari ke belakang. Yang dirasakan hari ini hatinya lebih tenang dan tidak begitu gelisah. Sehingga bisa berfikir lebih jernih dalam mengambil keputusan. Sehingga hari ini bisa nilai diriku dengan nilai Verygood.
Hari keenam
Di hari ke-6 begitu juga di hari ke-7 tidak membuat jurnal dan rasanya tidak nyaman. Ingat namun apa daya, malam sudah lelah dengan full aktivitas seharian.
Namun tetap ingat dan berusaha melaksanakan tantangan yang sedang dilalui. Karena mengerjakan tantangan ini bukan semata-mata karena tugas buncek tapi betul-betul berusaha memperbaiki diri dari hari ke hari, Semoga Allah mudahkan dan ridhoi.. Aamiiin
Di hari ke-6 ini sebetulnya saya baru merasakan ketenangan yang luar biasa dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Keikhlasan dan pasrah merupakan kunci dibukakannya jalan keluar dari Allah Azza Wa Jall. Alhamdulillah Wa Syukurillah ketika akhirnya saya mencoba memasrahkan apa yang sedang dialami, dan kemudian mencoba untuk mengendalikan diri.
Dapat rezeki tidak disangka-sangka, Allah mengirimkan 2 orang penjahit. Sehingga masalah minggu ini khususnya menyakut tenaga kerja penjahit Allah berikan solusinya. Alhamdulillah…
Namun saya akan memberikan nilai cukup Satisfactory, karena tetap ada beberapa kesalahan yang diperbuat terutama kepada anak-anak, Astaghfirullah…
Hari ketujuh
Hati manusia sungguh senantiasa terbolak balik, maka seyogianya kita senantiasa berdo’a ” يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ dan kalimat ini memliki arti yaitu sebagai berikut ”Wahai engkau Zat yang dapat membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu”
Berbeda dengan hari sebelumnya, di hari ke-7 ini merasa tenang dan merasa pertolongan Allah begitu dekat. Tapi hari ini sedikit berbeda mungkin karena kurang dzikir kebanyakan mikir. Harusnya kalau kata aagym mah saat mikir harusnya jadi dzikir… Semoga menjadi pengingat diri… Saya sematkan badge Satisfactory.