Tema hari ke-2 kali ini adalah tentang satu hal yang berkaitan dengan fitrah seksualitas yang difokuskan pada anak usia dini, yaitu Seberapa Pentingkah Pendidikan Seks Untuk ANak USia Dini?.Disampaikan oleh Kelompok 10 yaitu Teh Siti Aisyah dan Vera Fitriyanti.
TErkait pertanyaan tersebut, Jawabannya adalah sangat penting sekali. Apalagi di era generasi milenal yang serba digital ini, akses informasi sangat mudah sekali didapatkan termasuk akses informasi negatif berupa pornografi dan porno aksi yang mengarah paad pelecehan seksual.
Sering kita mendengar kisah pilu, seorang anak kecil menjadi korban pelecehan seksual dari teman sebayanya, orang dewasa tempat dimana ia belajar, atau bahkan oleh orang terdekat dimana dia dibesarkan.
Menurut beberapa Ahli pendidikan seperti Bu ELly RIsman, Ka Seto Mulyadi, dan masih banyak lagi para pakar pendidikan lainnya, bahwa pendidikan seks untuk anak usia dini sebaiknya diajarkan sedini mungkin. Berbarengan dengan pendidikan keimanan, penggalian bakat dan minat seorang anak.
Dengan begitu, diharapkan suatu saat nanti, ketika anak berhadapan dengan situasi yang membahayakan dirinya secara seksual , anak sudah faham dan bisa mengatasi secara sendiri. karena sudah memiliki dasar yang kokok dalam dirinya.
Bagaimana Cara Mengajarkan Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini?
Pendidikan Seks disampaikan sesuai tingkat pemahamannya. Dan disampaikan menggunakan bahasa yang difahami oleh usianya.
Bagi Anak Usia Dini, bantuan berupa gambar, video atau flyer ungkin sangat membantu karena menarik. berikut beberapa contohnya.
PEngenalan ANggota Tubuh VItal yang Harus Dijaga
Namun masih banyak orangtua yang mengira kalau berbicara masalah seksual dengan anak adalah hal yang tabu. Padahal hal ini sangat penting untuk proses tumbuh kembang mereka terutama bagian fitrah seksualitas.
Seperti kita ketahui, setiap manusia yang terlahir di muka bumi ini, dibekali 4 fitrah dasar oleh Allah SWT, yakni :
- Fitrah Keimanan
- Fitrah Seksual
- Fitrah Bakat
- Fitrah Belajar
Lalu seberapa pentingkah Pendidikah Seksual untuk Anak Usia Dini?
Berikut beberapa pertanyaan dan jawabannya yang dirangkum dari grup Kelas Bunsay Jawa Barat Batch #5
1. Pertanyaan dari Teh Ahsani, “Bagaimana menjelaskan kepada anak usia 2 – 3 thn dari mana dia berasal ? Nay melihat foto yang saya berdua dengan suami kemudian bertanya dimna Nay? baby nya kemana? 😅🤭
Jawaban :
Berikut jawaban dari kami, Ketika anak mengajukan pertanyaan “Dari mana aku datang?”, mungkin pertanyaan spontan ini dapat membuat ayah dan bunda bingung untuk menjawabnya. Jangan menghindar atau mengalihkan pembicaraan ke hal yang lain, justru ini adalah bagian penting dari pendidikan seks yang harus ayah bunda jelaskan.
Berikan penjelasan yang logis sesuai dengan usia anak. Coba tunjukan, saat ibu hamil atau ada keluarga dekat yang sedang hamil. Katakan “kamu dulu juga dalam perut bunda, dan setelah sembilan bulan kemudian baru lahir”. Jelaskan padanya bahwa karena ayah dan bunda saling sayang, maka dia ada dalam perut bunda. (dikutip dari buku pedoman bagi orangtua dalam memberikan pendidikan seks pada anak sejak dini)
Pertanyaan : Kalau menjelaskan kepada Anak yang lebih besar atau >9 tahun bagaimana?
inya
Teh Enung menambahkan, “Si sulung wkt usia sekitar 10 thn pnh bertanya ttg proses bs hamil. Sy jelaskan bahwa sperma dari ayah bertemu dg ovum dri ibu kemudian jadilah janin di perut ibu. Awalnya dia puas dg jawaban sy . Tp dilain wkt seiring bertambahnya usia dia bertanya lg Iqi msh bingung katanya gimana caranya sperma masuk ke tubuh ibu?? Waduh sy kelabakan🙈
Teh Vera menanggapi, “Yang perlu di perhatikan adalah ketika menjelaskan tentang gambaran haid, mengapa haid terjadi.” Secara menjelaskan benar kalau kita harus menjelaskan dengan bahasa ilmiah, spy si anak mengerti, terlebih untuk menjelaskan kemaluan juga seharusnya dengan bahasa ilmiahnya bukan anu dan sebagainya
Teh Siti Aisyah menambahkan, “Pertanyaan ini juga muncul ketika saya kuliah di PGTK. Jwaban dosen saya waktu itu begini” Mama bisa hamil karena mama menikah dengan papa” trus perlihatkan buku nikah dan foto pernikahan jika masih ada.Jadi tidak perlu dijelaskan pertemuan ovum dan sperma itu tadi, Nanti anak malah tambah bingung”😬
2. Pertanyaan teh Siti Aisyah, ” Saya mau bertanya pada mama2 semua,Bagaimana menyebut alat kelamin pada anak-anak?”
Teh Ahsani menjawab, ” Alat kelamin perempuan vagina alat kelamin laki – laki penis dengan nama ilmiah nya”
Teh Enung menanggapi, “Makanya tantangan tersendiri ya kalau bahas tentang ini ke anak. Lebih sukar kalau anak menuju Baligh. Itu yang saya rasakan. Menjadi catatan untuk saya pribadi bahwa bonding antara anak dan orang tua harus kuat sebelum usia menjelang puber, agar anak gak sungkan ke kita, sehingga kita lebih mudah mengajari anak”
Teh Siti Aisyah menanggapi, “Iya kalau dibiasakan menyebut alat kelamin dengan bahasa yang sebenarnya, dan diucapkan dengan sopan
Insyaallah anak akan terbiasa sampai dewasa. nak-anak saya yang sudah remaja alhamdulillah gak pernah menyebut alat kelamin dengan bahasa yang ‘aneh’Kalau ada keluhan dengan alat kelamin nya, bilangnya
‘mr P ku’ atau punya aku.
Pertanyaan TEh Enung, “Untuk yg poin macam2 sentuhan kan ada 3 yg di poster tadi (materi) . Ada poin ke 2 sentuhan membingungkan. Itu gmn ya cara menjelaskan ke anak? Jd intinya boleh atau tidak?”
TEh Siti menjawab, “
Menurut saya” Tidak boleh Karena maksud sentuhan membingungkan disitu adalah sentuhan yang tidak wajar dilakukan oleh orang lain terhadap anak”
Teh Vera menambahkan, “begini mba anak haru dikenali dengan area sentuhan aman meliputi Kepala, Tangan dan Kaki..
Begitupun dengan Sentuhan Tidak aman.. yaitu Mulut, Dada, Kemaluan dan Bokong”.hanya orang dekat seperti Ibu yang boleh menyentuh area pribadi termasuk dokter dan perawat saat pemeriksaan itupun dengan pendampingan orang tua.
Maksud.y disini jika sentuhan tersebut tidak wajar dilakukan oleh orang lain yang si anak tidak kenal mba, baik kenal pun juga tetap waspada dan sebaiknya langsung menghindar atau di alihkan ke sesuatu yang lain.
Karena terlepas dari kasus di luar sana yang terkadang yang melecehkan secara seksual adalah orang terdekat, perlu kita sebagai orang tua mengingatkan pada anak kembali ke poin area mana yg boleh di sentuh dan tidak dan mengingatkan apabila si anak tidak nyaman dengan perlakuan orng terdekt tersebut sebaiknya menghindar
Iya betul teh, bahkan tak jarang pelakunya adalah pihak keluarga sendiri yang mungkin mempunyai kelainan seksual.
Na’udzu billahi min syarri dzalik. Smg kt dan klrga sll dijaga Allah SWT dan dijauhkan dr sgl bentuk kemaksiatan.
#day2
#tantangan10hari
#fitrahseksualitas