![](http://bundalina.com/wp-content/uploads/2020/01/konsep-dasar-paud-1.png)
Kenapa orang susah sekali Mιɳƚα Mααϝ meski ia sadar telah melakukan kesalahan? atau bahkan malah sibuk mencari seribu alasan.
Memang meminta maaf, bukan hal mudah, terutama untuk orang yang berada di kedudukan atau posisi tertentu. Misalnya dalam hubungan kerja sebagai atasan ataupun hubungan pasutri sebagai suami atau ayah.
Tidak sedikit karyawan mengeluhkan atasannya yang enggan mengakui kesalahan, meski nyata-nyata kesalahannya bisa dilihat oleh semua orang.
Atau sebagai suami atau ayah yang enggan meminta maaf kepada isteri dan anaknya walau sadar telah melukai hati mereka.
Meski tidak mudah, kita segera melihat betapa tindakan meminta maaf sangat penting dalam memperkuat dan memperbaiki hubungan interpersonal.
Bukankah permintaan maaf yang tulus sangat diperlukan untuk memulai percakapan yang baik, menyelesaikan konflik dan memperbaiki rasa percaya?
Tapi Mengapa orang sering enggan meminta maaf? Jawabannya adalah: EGO Penelitian Dr Tyler Okimoto, dari University of Queensland, menemukan bahwa orang-orang yang enggan meminta maaf biasanya merasa dirinya memiliki power yang lebih besar dari orang lain.
Psikolog Andrew Howell dan rekan-rekannya di Grant MacEwan University Edmonton membuktikan bahwa orang menjaga “self esteem”-nya melalui keengganan meminta maaf. Dari studi lain, dikatakan ada juga pola asuh yang salah, sehingga membelenggu individu dari tindakan meminta maaf. (Kompas.com)
Kita tentu sadar bahwa tidak ada hubungan yang langsung berjalan mulus, baik antar individu, maupun dalam kelompok. Ini terjadi antara orang tua-anak, suami-istri, , atasan-bawahan, di mana-mana.
Jelas, kita tidak bisa menghindar dari upaya memperbaiki hubungan. Rasa jumawa, gengsi, dan tidak mau kalah, harus kita telan, agar kita bisa terbiasa mengucapkan maaf.
Pertama-tama yang harus kita lakukan adalah sadar bahwa kita salah dan kita berniat tulus untuk memperbaiki hubungan. Pengakuan pada diri sendiri inilah langkah besar dan paling berat dari keseluruhan proses.
Pemahaman ini yang akan membuat intensi memperbaiki hubungan lebih mudah terlihat dan terasa oleh orang lain.
Dengan kejujuran ini, kadang orang bahkan tidak perlu lagi memberi penjelasan akan kesalahannya. Saat meminta maaf, kita sebetulnya pun tidak perlu menuntut diberi maaf, karena niat kita hanya mengakui kesalahan dan memperbaiki hubungan.
Bagi kita yang ingin melatih mengembangkan sikap gentle ini, ingat saja rumus “3R”: “Regret, Responsibility, dan Remedy.”. Permintaan maaf kita pasti akan bisa dirasakan kedalamannya.